Menguak Peluang Emas: Strategi Bisnis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global dan Astacita 2026

-

by | Oct 2, 2025 1:58 PM GMT+0700

Dunia bisnis tengah menghadapi ketidakpastian besar. Mulai dari ancaman tarif impor, pergeseran rantai pasok, hingga persaingan global yang makin ketat. Namun, di balik tantangan itu, ada peluang emas yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha Indonesia untuk tumbuh lebih kuat.

Dalam IAI Economic Briefing (16 September 2025), David E. Sumual, Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk, memaparkan bahwa gejolak global justru dapat membuka ruang baru bagi Indonesia. Kebijakan suku bunga The Fed memang membuat banyak mata uang bergejolak, sementara dominasi Tiongkok dalam rantai pasok global menjadikan banyak negara hanya berperan sebagai pemasok atau pasar.

Kondisi ini bisa menjadi ancaman karena berisiko membanjiri Indonesia dengan produk murah dari Tiongkok, tetapi juga peluang karena tarif baru Amerika Serikat memberi kesempatan lebih besar bagi produk Indonesia untuk masuk pasar dengan daya saing lebih baik.

Di sisi lain, perekonomian Indonesia masih menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan stabil sekitar 5%. Konsumsi rumah tangga, investasi di kawasan ekonomi khusus, dan belanja pemerintah menjadi penopang utama.

Meski begitu, tren belanja masyarakat yang mulai beralih ke produk lebih murah, lemahnya sektor otomotif, serta investasi yang belum merata menunjukkan bahwa langkah strategis tetap diperlukan agar momentum pertumbuhan bisa terjaga.

Pemerintah sendiri menyiapkan arah pembangunan yang lebih populis melalui program Astacita 2026. Beberapa prioritas besar meliputi:

  • Program makan bergizi gratis dengan anggaran Rp335 triliun
  • Pembangunan tiga juta rumah dengan dukungan kredit Rp117 triliun
  • Hilirisasi industri untuk memperkuat nilai tambah produk local
  • Serta digitalisasi UMKM dengan alokasi Rp16,23 triliun.

Semua program ini membuka ruang besar bagi pelaku usaha di sektor pangan, perumahan, teknologi, dan industri berbasis ekspor. Namun, ada risiko yang perlu dicermati, seperti pemangkasan transfer ke daerah hingga 25% yang bisa mengurangi daya dorong ekonomi lokal jika realisasi belanja pusat tidak maksimal, serta target penerimaan pajak yang tinggi yang membutuhkan reformasi fiskal lebih cepat.

Ketidakpastian global seharusnya tidak hanya dipandang sebagai ancaman, melainkan juga peluang. Pelaku usaha perlu mendiversifikasi pasar ekspor agar tidak hanya bergantung pada AS atau Tiongkok, memperkuat industri dalam negeri agar produk lokal tidak kalah bersaing, dan mengoptimalkan peluang dari program Astacita 2026 yang telah disiapkan pemerintah.

Dengan strategi yang tepat, Indonesia bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh lebih tangguh di era ekonomi global yang penuh dinamika.

Jangan biarkan ketidakpastian global membuat bisnis Anda kehilangan arah. Tim Finrev Consulting siap mendampingi perusahaan Anda dengan analisis mendalam, strategi pajak, hingga perencanaan bisnis yang adaptif sesuai arah Astacita 2026.

Hubungi kami sekarang untuk konsultasi eksklusif dan wujudkan keputusan bisnis yang lebih percaya diri.

_DM_