Tahun 2025 ini menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi global, sekaligus menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, pemerintah menyiapkan Program Paket Ekonomi 2025, strategi komprehensif yang memadukan bantuan sosial, insentif fiskal, serta program padat karya di berbagai sektor.
Program ini mencakup 17 inisiatif utama yang dibagi dalam tiga fokus besar:
- Akselerasi program 2025,
- Keberlanjutan program 2026
- Serta penciptaan lapangan kerja baru.
Mari kita bahas tiga fokus besar tersebut:
- Akselerasi Program 2025
Sebanyak delapan program prioritas segera dijalankan dengan anggaran Rp16,23 triliun. Program ini meliputi:
- Magang bagi lulusan perguruan tinggi
- Insentif pajak untuk sektor pariwisata
- Bantuan pangan
- Diskon iuran BPJS Ketenagakerjaan (JKK & JKM)
- Fasilitas tambahan perumahan pekerja
- Program padat karya tunai
- Deregulasi PP28/2025
- Program Perkotaan (pilot di Jakarta)
Dampak langsung program ini adalah memperkuat daya beli, membuka lapangan kerja, dan menggerakkan sektor riil.
- Keberlanjutan Program 2026
Pada program ini ada empat program yang dinilai berhasil akan diperpanjang, antara lain:
- Pajak final 0,5% bagi UMKM hingga 2029
- PPh 21 ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor pariwisata
- PPh 21 DTP untuk industri padat karya (tekstil, alas kaki, furnitur, kulit)
- Diskon iuran jaminan sosial untuk pekerja informal seperti petani, nelayan, dan pedagang
Program keberlanjutan ini menjaga dukungan berkesinambungan bagi UMKM dan sektor padat karya.
- Program Penciptaan Lapangan Kerja Baru
Selain dua program diatas, Pemerintah sudah menyiapkan lima inisiatif strategis pada program ini yaitu:
- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
- Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP)
- Revitalisasi Tambak Pantura
- Modernisasi kapal nelayan
- Replanting perkebunan rakyat
Pada program ini target pemerintah bisa menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru di desa, pesisir, dan perkebunan.
Selain itu Pemerintah juga menargetkan pembangunan 320 ribu unit rumah tipe 36 dengan plafon kredit Rp117 triliun dengan bunga kredit dibuat terjangkau:
- 5% per tahun (subsidi + dukungan pemerintah)
- 6% per tahun (subsidi saja)
Pada program ini diharapkan dapat membantu masyarakat memiliki rumah layak sekaligus mendorong sektor konstruksi dan perbankan.
Tak hanya membangun rumah rakyat, pemerintah juga menyiapkan gebrakan di sektor kelautan dan perikanan, ada beberapa langkah besar yang dijalankan meliputi:
- Revitalisasi 20 ribu hektare tambak di Pantura (produksi 1,18 juta ton senilai Rp30 triliun)
- Pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih (Rp24,2 triliun)
- Tambak udang modern seluas 1.361 hektare
- Modernisasi 1.000 kapal nelayan (Rp48 triliun)
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan sekaligus memperkuat daya saing produk laut Indonesia.
Untuk memastikan program strategis ini berjalan efektif dan memberi hasil nyata, pemerintah membentuk Tim Akselerasi Program Prioritas melalui Keputusan Presiden. Tim ini dipimpin Menko Perekonomian dan Menko Pangan, dengan dukungan dari 14 kementerian dan lembaga terkait.
Dengan dukungan tim khusus lintas kementerian, Program Ekonomi 2025 diharapkan benar-benar menyentuh masyarakat, menjaga daya beli, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
_DM_